Metode Tethering adalah salah satu hal yang membuat banyak dari kita bersemangat di masa-masa awal ponsel diciptakan. Ponsel kami bisa disambungkan ke laptop yang memungkinkan kami untuk mengakses Internet atau jaringan tertutup ( seperti kantor, universitas, dll.) tanpa harus menyambungkan ke telepon rumah untuk melakukannya. Untuk kecepatannya tidak terlalu bagus, tetapi bisa bekerja dari mana saja.
Saat ini kita memiliki pilihan berbagai teknologi dengan kecepatan tinggi yang ditawarkan oleh operator seluler. Kami juga memiliki banyak pilihan cara untuk menghubungkan laptop ke ponsel serta memiliki lebih banyak perangkat yang bisa dihubungkan daripada hanya laptop. Hal itu menimbulkan pertanyaan: mana yang baik dari semua metode tethering?
Jika perangkat yang Anda sambungkan dapat terhubung ke smartphone atau tablet (perangkat mana pun yang memiliki paket data), itu mungkin pilihan terbaik. Tethering mengkonsumsi energi dengan mengeluarkan daya melalui antena untuk berkomunikasi dengan operator. Namun saat Anda terhubung melalui USB, perangkat anda akan mendapatkan daya melalui kabel USB. Intinya, USB dapat sekaligus mengisi daya smartphone, saat Anda menggunakannya.
Karena koneksi USB yang ditambatkan adalah nirkabel, bisa dibilang jaringan akan lebih aman, dan seharusnya lebih cepat. Kelemahan dari USB adalah fakta bahwa tidak semua perangkat yang ingin Anda tambatkan dapat melakukannya melalui USB (tablet, misalnya). Selain itu, metode ini mungkin memerlukan konfigurasi khusus untuk kedua perangkat, dan bahkan mungkin memerlukan perangkat lunak khusus pada masing-masing perangkat. Selain itu laptop Anda harus berada dalam jangkauan ponsel Anda, sertanhanya satu perangkat yang dapat berbagi koneksi Internet dengan smartphone Anda.
Wifi Tethering
Metode Tethering melalui WiFi adalah salah satu yang paling mudah diatur, dan bisa dibilang kompatibel untuk sebagian besar jenis perangkat. Sederhananya, jika laptop Anda (atau perangkat lain) menyertakan dukungan WiFi, Anda seharusnya dapat menambatkan melalui WiFi secepat dan semudah yang Anda lakukan ke hotspot lainnya.
Keuntungan utama menggunakan teknik ini adalah kecepatan, kemudahan, dan kompatibel dengan hampir semuanya. Anda juga tidak terbatas untuk menghubungkan hanya satu perangkat seperti Anda dengan metode USB, meskipun beberapa OEM membatasi koneksi hingga lima atau lebih.
Keamanan WiFi tergantung pada konfigurasi keamanan yang Anda gunakan. Bisa dari tingkat tidak aman sama sekali, hingga “cukup” aman. Selain itu, karena Anda tidak perlu mencolokkan ke port USB, baterai Anda akan terkuras saat Anda ditambatkan. Membawa serta pengisi daya atau baterai portabel (power bank) akan dianjurkan.
Bluetooth Tethering
Tidak, ini bukan hanya untuk headset dan perangkat handsfree! Bluetooth adalah metode yang sangat baik untuk tethering. Mirip dengan Wifi, Anda dapat menghubungkan beberapa perangkat ke ponsel cerdas Anda secara nirkabel. Sama seperti WiFi, karena tidak memerlukan kabel, konsumsi daya adalah hal yang perlu diperhatikan.
Karena Bluetooth secara khusus dirancang untuk penggunaan seluler, dalam banyak kasus ini sedikit lebih baik pada baterai Anda dan mengkonsumsi lebih sedikit daya untuk melakukan pekerjaan yang sama seperti tethering WiFi. Juga seperti WiFi, Bluetooth “cukup” aman.
Namun tidak seperti WiFi, tethering melalui Bluetooth tidak terlalu banyak diketahui. Tentu, orang-orang melakukannya, tetapi penyiapannya sedikit lebih rumit daripada WiFi. Jika konsumsi daya menjadi perhatian, Bluetooth mungkin adalah cara yang tepat, jika Anda ingin mengonfigurasinya.
Siapa Pemenangnya?
Setiap metode tethering memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada akhirnya,bagaimana keadaan Anda yang akan menentukan keputusan Anda. Mudah-mudahan, setelah mempelajari tentang metode tethering yang berbeda, bersama dengan fitur dan kekurangannya, Anda akan memiliki lebih banyak opsi pilihan metode tethering, yang bekerja lebih baik untuk Anda daripada yang lain.
