Virus Hardware : Apakah virus bisa merusak hardware pada PC?

Sudah kita ketahui bersama bahwa keamanan PC kita bisa diserang oleh virus. Namun yang kita ketahui kebanyakan virus menyerang software. Nah apakah virus bisa menyerang hardware? Untuk itu mari kita ulas bersama mengenai virus hardware ini.

virus hardware

Prinsip Kerja Virus Hardware Pada PC

Secara teknis, virus memang bisa menyerang hardware. Karena virus terbentuk dari serangkaian kode layaknya software. Dan sebuah software pada umumnya memiliki kemampuan untuk memanipulasi hardware. Jadi ada kemungkinan bahwa virus bisa menyerang hardware. Sebagai contoh, software bawaan seperti MSI Center, MSI afterburner, atau Lenovo Vintage. Software-software bawaan tersebut selain digunakan untuk melakukan monitoring, juga bisa melakukan tugas manipulasi hardware. Seperti misalnya melimitasi kapasitas baterai, mengatur kecepatan kipas, mengotak ngatik setingan GPU seperti voltase, clock speed, hingga mengatur power limit yang diberikan kepada CPU..

Jadi bayangkan saja jika virus yang berbentuk software ini memiliki niat jahat dan memiliki akses untuk mengontrol seperti software-software diatas. Seperti misalnya mengatur voltase CPU atau GPU sehingga dibuat menjadi overvoltage, sehingga berujung mengakibatkan CPU atau GPU overheat. Kemudian menjadi rusak akibat karena voltase yang berlebihan. Kejadian tersebut dinamakan Brick.  Wah mengerikan juga ya.

Tapi sebenarnya untuk memanipulasi sebuah hardware, kita harus bisa mengontrol firmware. Karena software tidak bisa benar-benar langsung mengotak-atik hardware tanpa melalui firmware terlebih dahulu. Jadi yang sebenarnya dimanipulasi virus adalah kontrol pada firmware tersebut bukan hardwarenya. Dan firmware ini sendiri memiliki algoritma sendiri untuk mengamankan hardware. Jika kontrol yang dilakukan mengancam hardware tersebut,  misalnya overvoltage, firmware akan mendeteksi bahwa hal ini tidak aman bagi GPU maka dengan otomatis firmware akan menghentikan operasi GPU sebelum terjadi overheat.

Selain itu, Bios juga merupakan bagian dari firmware. Dan ketika kita melakukan otak-atik setingan CPU untuk melakukan overclocking pasti Bios akan berusaha menghentikan kita untuk memberikan voltase yang berlebihan pada CPU. Jadi bisa dibilang firmware ini seperti OS kecil yang ditanamkan ke dalam hardware dan secara otomatis akan berusaha mengamankan hardware tersebut.

Nah, jika virus memiliki unsur software didalamnya, apakah virus juga berpotensi untuk menulis ulang kode di dalam firmware agar menghilangkan seluruh algoritma yang dapat mengamankan hardware? 

Sebenarnya bisa-bisa saja virus flash ulang firmware dengan versi yang telah dimodifikasi untuk menghilangkan seluruh limitasi yang dilakukan firmware tersebut. Tapi semakin berkembangnya teknologi maka keamanan pun juga semakin canggih. Begitu juga keamanan pada firmware yang membuat hardware modern saat ini sangat sulit sekali untuk dimodifikasi firmware nya, karena telah transkripsi dengan cukup aman.

Walaupun ada beberapa artikel yang menyatakan hal tersebut memungkinkan, tetapi untuk melakukannya diperlukan campur tangan manusia. Dengan begitu jika sudah melibatkan manusia maka tidak bisa dikatakan ulah virus hardware. Karena virus bekerja secara otomatis. 

Layaknya virus di dunia nyata di mana memiliki tujuan utama untuk menyebar. Dan mereka sendiri juga butuh host untuk bisa bertahan hidup maka sebisa mungkin virus tidak menimbulkan kerusakan pada host yang mereka singgah. Sehingga seringkali virus sulit sekali terdeteksi dan tanpa kita sadari sudah terjangkit. Begitu juga dengan virus di dunia komputer. Namun perbedaannya virus tersebut adalah ciptaan manusia yang pastinya memiliki kepentingan personal dalam menciptakan atau menyebarkan virus tersebut.

Seperti kebanyakan virus komputer dibuat untuk mengeksploitasi user. Baik itu memata-matai mereka mencuri data hingga dilakukan pemerasan seperti kasusnya ransomware. Dimana data-data user menjadi terenkripsi oleh virus tersebut. Dan ransomware akan mengancam user dimana data-data mereka akan terenkripsi selamanya jika tidak segera membayar. Nah hal ini tidak mungkin dilakukan jika virus merusak hardware PC yang digunakan oleh target usernya. Maka sebisa mungkin virus komputer akan menjaga hostnya tidak sampai mengalami Brick dan menyebar ke lebih banyak lagi perangkat untuk melakukan aksi kejahatan yang lain.

Walaupun begitu, bukan tidak mungkin ada virus hardware yang benar-benar mampu merusak hardware. Dan ternyata ada, kejadian ini tepatnya pada Juli 2010 dimana ditemukan sebuah virus bernama Stuxnet yang memang memiliki tujuan untuk merusak hardware. Namun targetnya sangat spesifik yaitu sistem industrial yang menjalankan software Siemens dan juga operating system Windows. Dan menurut laporan, kebanyakan targetnya adalah infrastruktur pengayaan uranium di Iran yang mencapai 60% dari total kasus sistem yang terserang Stuxnet di dunia.

Kesimpulan

Berdasarkan kasus yang telah terjadi, virus hardware seperti itu ditargetkan pada user yang sangat spesifik. Jadi jangan khawatir karena tidak semua orang berpotensi menjadi korban dan untungnya juga kasus virus hardware seperti ini tidak banyak di luar sana. Itu saja penjelasan mengenai topik virus hardware ini. Intinya firmware modern saat ini sulit sekali mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh virus. Namun sulit bukan berarti tidak mungkin, seperti contohnya kasus Stuxnet tadi dan tidak menutup kemungkinan fisik kelas consumer bisa mengalami kasus virus hardware yang sama. Semoga bermanfaat Terimakasih.